Just Be You
Genre : Romance
Cast :
- Lala Kwon
- Lee Taemin
- Shin Hami
- Park EunLa
- Choi Minho
FF ini telah mendapat hak publikasi dari author masing-masing agar dapat ditampilkan di Taemin Forever Isi di luar tanggung jawab pihak Taemin Forever
---------------------------------------------------------------------------------------
"Mwo?? Menyukainya?? Tentu saja tidak. Dia memuakkan."
Kata-kata itu terus terngiang di telingaku. Seperti itukah aku di matanya?? Inikah arti persahabatanku dengannya yang sudah terjalin sejak kecil?? Taemin-aah, kau membuatku menangis. Lagi. Untuk sekian kalinya.
Annyeong. Aku laala. Aku adalah salah satu murid sma yang cukup ternama di Seoul. Awalnya sekolah ini seperti sekolah ternama lainnya. Tetapi itu berubah setelah penyanyi terkenal menjadi murid di sekolah ini. Dia Lee Taemin. Lead dancer dari boy band SHINee. Dia sahabatku. Tetapi sekarang, sepertinya dia sudah tidak memandangku seperti itu lagi.
"Lala-aah, kau melamun. Apa yang kau pikirkan??" Tanya Hami sahabatku.
"Anii, aku tidak memikirkan apapun." Jawabku seadanya
"Emm. Aku dan lainnya akan pergi ke toko kecantikan yang baru membuka cabangnya. Kau mau ikut??"
"Eh?? Bolehkah??"
"Yak!! Apa yang kau katakan. Tentu saja boleh."
"Ne."
Pasti aneh saat mendengar pertanyaanku, "Bolehkan??"
Itulah yang aku katakan setiap Hami mengajakku pergi bersama teman yang laen. Tidak ada yang menyukaiku karena aku adalah sahabat Taemin. Itu sungguh menyedihkan memang. Hanya Hami yang mau menjadi temanku. Aku mengenalnya setahun lalu, saat aku pergi mengantar scarf Taemin yang tertinggal. Aku melihatnya sedang menunggu MinHo oppa latihan. Ya, dia yeoja chingu minHo oppa. Tapi nasibnya tidak sepertiku karena tidak ada yang mengetahui hubungan mereka.
Memang sebagian dari temanku tidak membenciku. Mereka mau berteman denganku, tapi hanya memanfaatkanku untuk menyampaikan pesan, coklat, bekal makan siang atau hal semacamnya untuk diberikan ke Taemin.
'Hey, I'm not ur servant.'
KRIIIING
Bel pulang. Hami sudah menungguku di depan kelasku dengan semangat.
"Lala-aah, jangan lemas seperti itu. Kita kan mau pergi bersenang-senang."
"Mwo?? Pergi bersenang-senang??" Taemin, sejak kapan dia di sana??
"Emm. Ne. Wae?? Kau tidak ada masalah kan jika aku mengajak lala pergi??"
"Aku tidak setuju. Lala-ahh, kau pulang denganku saja."
"Apa maksudmu??"
"Aku tidak mengijinkanmu mengajak lala pergi. Lagian kau mau mengajak kemana dia??"
"Aku akan mengajaknya ke Cherry."
"Cherry?? Toko kecantikan itu?? Aish. Lala-ahh, aku tidak suka kau pergi ke sana. Kau pulang denganku." Taemin langsung menggandeng tanganku untuk mengikutinya. Meninggalkan Hami yang terus memanggilku dan dia.
Mianhee Hami, aku ingin kembali dan pergi denganmu. Tapi entah mengapa aku tidak bisa menolak dan melawan saat Taemin menarik tanganku untuk pulang dengannya. Bahkan sepatah kata pun tak keluar dari mulutku.
Selemah inikah aku?? Aku memang menyukainya, bahkan mencintainya. Walaupun perasaanya tidak sama dengan perasaan yang aku miliki.
"Lala-ahh, mengapa kau hanya diam saja??"
"Anii."
"Lala-aah, bukannya aku tidak suka kau pergi dengan Hami. Aku hanya tidak suka dengan tempat tujuannya."
Aku langsung menghentikan langkahku dan mendongakkan kepalaku yang sedari tadi menunduk menatap tangannya yang menggenggam tanganku, aku menatap ke arahnya.
"Wae??"
"Anii, hanya saja"
"Hanya saja apa??"
"Hanya saja aku tidak suka kau pergi ke tempat itu."
"Wae??"
"Tempat itu tidak cocok denganmu. Tempat itu.."
"Mworago?? Taemin-aah. Apa sebegitu memuakkannya aku di depan matamu sampai kau menganggap tempat itu tidak cocok denganku??"
Perasaanku langsung sakit mendengar pernyataan Taemin barusan. Aku tidak menyangka dia akan mengatakan itu.
Aku langsung melepaskan genggaman tangan taemin dan langsung berlari ke dalam rumah. Taemin terus memanggilku sampai akhirnya dia menyerah dan masuk ke dalam rumahnya yang tepat di samping rumahku.
Aku pergi ke kamarku. Aku menangis. Lagi. Karena Taemin. Aku menangis sampai merasa hatiku lebih tenang.
Aku pergi ke ruang tamu, saat aku akan mengambil remote teve aku menemukan selebaran. Selebaran toko cherry. Tertulis akan membuat yeoja menjadi lebih cantik. Aku terdiam melihat selebaran itu. Pikiranku jauh melayang memikirkan apa yang membuat Taemin melarangku pergi ke tempat itu.
Dia tidak mau aku menjadi cantik?? Apa terlalu mustahil untukku menjadi cantik?? Aku jadi penasaran dengan tempat ini.
-------------------------------------------------------
Aku sudah memutuskan pulang sekolah ini aku akan pergi ke Cherry hari ini.
Aku sudah berada di depan Cherry, tapi kakiku sangat berat untuk melangkah masuk. Apa mungkin benar yang dikatakan Taemin??
Author POV
"Tempat ini memang tidak cocok untukku" gumam lala.
"Siapa yang mengatakannya?? Setiap yeoja cocok untuk memasuki tempat ini. Dan berhak menjadi cantik."
"Eh?? Nuguseyo??"
"Na?? Annyeong. Choneun Eunla imnida. Aku pemilik toko ini. Ayo masuk. Aku akan membantumu menjadi cantik."
"Anii, aku mau pulang saja. Aku..."
Belum selesai lala menyelesaikan kata-katanya Eunla menyeret lala masuk ke dalam tokonya.
"Ini tokoku. Ottokhae?? Kau suka??"
Lala hanya tertegun melihat toko itu. Toko itu memang tidak terlalu besar. Toko itu mempunyai banyak koleksi bagus. Dari baju, pernak pernik dan segala macam mengenai perempuan.
"Whaaa. Yeppeo."
"Kemarilah, aku akan membuatmu cantik."
"Eh?? Ottokhae??"
"Emm, kita mulai dengan seragam sekolahmu. Seragam mengikuti peraturan sekolah memang bagus. Tapi kau akan lebih manis apabila kita sedikit memodifikasinya."
"Mwo?? Tapi ..."
"Seragam tailormu akan tetap terlihat baguss dan tidak menyalahi aturan kok. Kkaja."
"Jincha??"
"Ne. Mulai dari sweatermu. Pakai sweater yang ukurannya lebi besar satu size dari ukuranmu. Apa size sweatermu??"
"Emm. S"
"Kalau gitu pakai yang ukuran M. Lalu biarkan jari-jarinya menyembul. Suda terlihat lebih bagus. Lalu rokmu."
"Wae?? Ada yang salah??"
"Salah besar. Rokmu terlalu panjang. Pakai 12 atau 15cm di atas lutut. Lalu pakai kaos kaki warna gelap. Pakai yang warna hitam saja. Dan sepatumu."
"Anii. Aku tidak mau menggantinya. Ini sepatu pemberian sahabatku."
"Emm.. Sepatumu sudah bagus. Tidak perlu di ganti kok."
"Ne, gomapta."
"Sekarang lihatlah dirimu di cermin."
Lala melihat dirinya yang 'baru' di cermin, tampak berbeda dari sebelumnya padahal hanya pakaian seragam yang di ganti.
"Whaa."
"Ottokhae?? Kau suka kan?? Sekarang rambutmu."
"Wae?? Apa yang salah dengan rambutku??"
"Rambutmu ikal, bagus. Lebih baik layer rambutmu lebih dipendekkan agar membuat kau terlihat lebih ceria."
Eunla sudah mengganti cara lala berpakaian seragam. Sekarang Eunla memotong rambut lala.
"Sudah selesai. Ottokhae, kau suka??"
Sekarang lala sudah benar-benar berubah menjadi lebih cantik.
"Onnie, apa aku benar-benar terlihat cantik??"
"Of course!! Wae?? Kau tidak percaya padaku??"
"Anii. Hanya saja. Aku, tidak terlihat memuakkan lagi kan??"
"Emm, untuk itu. Kau buktikan saja besok. Perlihatkan padanya, dan tanya padanya, apa kau masih nampak memuakkan apa tidak."
"Jeongmal gomawoyo."
Lala PoV
Hari ini untuk pertama kalinya aku menggunakan pakaian seperti ini ke sekolah. Saat aku memasuki kelas spontan semua mata memandang ke arahku.
Apa ada yang salah denganku?? Aku menjadi tidak nyaman.
"Lala-aah. Kau berubah."
"Hami. Wae?? Aku tidak pantas ya menggunakannya??"
"Anii. Yeppeo. Neomu yeppeo."
Apa benar yang dikatakan Hami dan Eunla onnie?? Apa aku tidak terlihat memuakkan lagi?? Tapi, mengapa aku tidak melihat taemin?? Kemana dia?? Aku ingin menunjukkan penampilan 'baruku' padanya. Aku ingin agar ia tahu bahwa aku tidak memuakkan.
KRIIING
"Lala-ahh, kau ada acara setelah ini??"
"Aku tugas piket hari ini. Aku harus membersihkan ruangan kelas. Wae??"
"Anii. Minho oppa bilang hari ini akan merayakan sesuatu. Apa taemin tidak memberitahumu??"
"Anii. Dia tidak mengatakan sesuatu apapun padaku."
"Oh, baiklah. Baiklah. Kita merayakannya di cafe dekat dorm. Jika kau ada waktu, mampirlah."
"Emm, ne."
Hami pulang, sekarang tinggal aku dan SungHo. Kita mendapat jadwal piket bersama.
"Lala-ahh,"
"Eh, sungho?? Wae??"
"Anii. Kau cantik sekarang. Mengapa tidak dari dulu berubah??"
"Emm, anii. Aku hanya mencobanya."
"Bagaimana rasanya??"
"Aku.. Aku tidak tahu."
"Apa kau berubah demi seseorang??"
"Hem. Demi dia aku berubah. Tapi, dia bahkan tidak melirikku."
"Mungkin dia lebih suka kau yang dulu."
"Anii, bukan itu. Aku rasa aku terlihat sangat memuakkan di depan matanya. Makanya dia tidak melihatku"
BRUK
"Eh, apa itu?? Seperti ada barang jatuh. Apa ada seseorang??"
"Molla, aku akan mengeceknya. Sungho jangan lupa mengisi buku piketnya."
"Emm, ne."
Aku mencari keluar, aku rasa memang benar di sana ada seseorang. Dia berjalan menuju taman. Sepertinya, itu..
Author POV
Lala mengikuti namja yang tadi mencuri dengar pembicaraan sungho dan dirinya. Namja itu pergi menuju taman sekolah. Dengan ragu lala menghampirinya. Benar seperti dugaannya. Namja itu Taemin.
"Taemin-aah, wa.."
"Kau berubah. Wae?? Waeyo??"
"Taemin, aku.."
"Apa untuk menarik semua namja di sekolah ini?? Hh."
"Taemin-ahh, aku. Aku tidak.."
"Tidak apa?? Tidak salah lagi bukan?? Hh, sudahlah."
"TAEMIN-AAh!!! Tidakkah kau tahu aku mengubah diriku hanya untukmu??" Lala yang mulai emosi menaikkan nada suaranya hingga membuat Taemin membelalakkan matanya dan seketika menghentikan langkahnya.
"Mwo?? Mworago?? Untukku?? Kau berubah untukku?? Aku malah lebih suka kau yang dulu, lebih ceria. Hh, tapi sepertinya kau lebih suka kau yang ini."
"Taeminh-ahh!!! Tidakkah kau mengerti?? Aku menyukaimu!! Bahkan mencintaimu!! Tidakkah kau mengerti, dadaku selalu sesak saat kau berdekatan dengan yeoja-yeoja yang cantik. Tidakkah kau tahu, aku sangat sakit saat melihat yeoja-yeoja itu bermanjaan denganmu! Tidakkah kau merasakan hancurnya aku saat kau bilang AKU MEMUAKKAN??? Tidakkah kau tahu itu?? Hah?? Hh, aku berubah untukmu. Agar kau mau melihatku. Agar kau mengerti perasaanku. Agar aku tidak terlihat memuakkan di hadapanmu!!" Jawab lala dengan emosi memuncak. Dia mencurahkan segala isi hatinya di hadapan Taemin. Sambil terisak. Dia menangis. Lagi.
Lala langsung berlari meninggalkan taemin yang masih mematung mendengar ucapan lala barusan. Perasaannya menjadi campur aduk.
Sudah 1 minggu berlalu sejak lala mengungkapkan segala isi hatinya. Dan sudah seminggu juga Lala tidak melihat keberadaan Taemin di kelas. Lala pun tidak pernah melihat Taemin pulang ke rumahnya.
Saat itu lala memutuskan untuk pergi ke kelas Hami dan menanyakan tentang Taemin. Hami pasti tau sesuatu.
"Hami-aah,"
"Eh?? Wae??"
"Ada yang ingin aku tanyakan padamu."
"Eh?? Pasti tentang Taemin."
"Emm, ne. Apa kau tahu alasan taemin tidak pergi ke sekolah??"
"Oh, tidakkah kau tau?? Taemin dan yang lainnya sedang menyiapkan konser mereka."
"Mwo?? Konser??"
"Mmh. Wae?? Apa taemin tidak memberi tahumu??"
"Anii. Taemin tidak memberi tahuku apapun."
"Mungkin karena dia sibuk jadi tidak sempat mengatakannya padamu."
"Mungkin"
Setelah pulang sekolah, lala tidak langsung pulang. Dia pergi ke Cherry untuk menemui Eunla onnie.
"Annyeong."
"Lala-aah, bagaimana kabarmu??"
"Baik. Onnie aku ingin menjadi lala yang dulu. Lala yang ceria. Karena dia bilang dia suka aku yang ceria."
"Hemm. Kkaja. Akan kubuat kau menjadi gadis yang ceria."
"Done."
"Apa aku terlihat ceria sekarang??"
"Aku hanya bisa membantumu dengan riasan dan baju. Selanjutnya, tergantung pada dirimu."
"Emm, ne. Gomaptaa onnie."
Lala langsung pergi menuju rumah Taemin. Di jalan dia berharap dia akan menemukan taemin.
Lala pov
Sedikit lagi aku sampai di rumah Taemin, tapi mengapa rumahnya tertutup?? Apa taemin tidak ada di rumah?? Aigo, omona. Mengapa aku jadi ingin menangis.
"LALA" taemin. Itu suara taemin. Aku yakin itu. Aku langsung membalikkaan badanku. Benar itu dia.
"Taemin-aah. A.. Aku.. Aku ingin minta maaf. Soal waktu itu. Mianhee. Aku sebenarnya hanya ingin mengatakan, aku mencintaimu. Saranghae Lee Taemin. Karena itu, aku mohon jangan membenciku."
"Mana mungkin aku membencimu. Kenapa selama ini kau tidak pernah menyadarinya?? Sebenarnya aku suka padamu." Dia menyukaiku?? Benarkah?? Taemin mendekatkan tubuhnya padaku, dan memelukku.
"Mana mungkin aku menganggapmu memuakkan. Sejak kecil selalu bersama. Tapi tiba-tiba kau menghindariku. Aku juga merasa terluka. Lalu tiba-tiba berubah menjadi cantik. Aku kesal tahu!!"
"Taemin-ahh." Tiba-tiba tangan taemin memegang rambbutku dan melepas jepitan yang aku kenakan.
"Pokoknya kau tidak boleh terlihat cantik di depan orang lain. Hanya boleh di depanku saja."
"Eh?? Hmm.. Baiklah." Taemin memelukku lagi, terasa hangat pelukannya.
"Mianhee waktu itu aku berkata kau memuakkan. Aku hanya tidak ingin yeoja-yeoja itu menyusahkanmu. Aku tidak ingin mereka melukaimu karena diriku."
"Emm, gwenchana."
"Lala-aah."
"Emm"
"Saranghae."
"Nado saranghae.."
FIN
0 ♥♥♥:
Post a Comment
Your comment is just like oxygen!