Kontestan FF Taemin Forever: April 2011

2 ♥♥♥

Title : Spend My Time with You, Taemin…
Author : Nia Mayor Minor
Main Cast : Taemin
Genre: Songfic
Soundtrack: Angel by Sarah McLachlan
Lenght : Oneshot


Perhatian: karya ini telah mendapat hak publikasi dari author bersangkutan. Isi dan ilustrasi cerita diluar tanggung jawab pihak Taemin Forever 

Aku… ingin menyampaikan sesuatu pada mu, dalam bahasa ku.

Kau adalah segalanya sekarang bagi ku. Walau aku tau, kamu tak akan pernah hadir meskipun hanya sekejap mata saja, di depan mata ku.

Dan… Aku ingin kau tau ini, Taemin…

Aku bukan siapa siapa nya diri mu, namun aku mencoba untuk menjadi bagian dari diri mu. Walau hanya seorang fanatik yang tidak terlalu berarti bagi mu… Aku tetap menginginkan mu ada.

Pernah aku membayangkan ketika langit mendung, dan tidak lama kemudian awan nya menangis dan marah… Di situ aku melihat diri ku sendiri mematung berdiri diam menunggu kedatangan mu. Itu hanya perumpaan saja. Tetapi keadaan sebenarnya tergambar persis seperti itu.

Beribu kali aku memanggil nama mu… Tetap saja kau tak akan pernah datang ke hadapan ku. Kau tau? Aku hanya ingin memegang tangan mu, menemani kesendirian mu, mengajak mu tersenyum karena aku suka senyuman, bahkan kalau bisa… Aku ingin, kau dan aku menjadi seorang malaikat yang bebas mengepakan sayap nya ke seluruh penjuru tempat untuk berbahagia…

Tapi… Apa itu bisa? Karena aku telah berpikir, aku bukan siapa siapa bagi diri mu. Kenal satu sama lain pun tidak.

Aku hanya ber-khayal. Selalu saja ber-khayal. Karena aku butuh teman. Tetapi tidak ada yang mau menemani ku. Maka ku ciptakan kamu, Taemin. Ku ciptakan kamu menjadi sahabat ku. Kau nyata, namun ku buat kau hanyalah bayangan saja. Tapi bayangan yang baik. Bayangan yang selalu menemani kesendirian ku di dalam kamar yang gelap, kotor, berantakan, bahkan tidak bisa terlihat kehidupan di dalam nya. Tapi itu lah, itu lah markas besar dan indah kita, Taemin. Jangan lupakan itu ya.

Sebentar saja aku bernafas, sebentar saja aku berjalan, sebentar saja aku memegangi jantung yang masih hangat dan berdetak ini… Di situ lah dimana aku merasakan keberadaan mu, Taemin. Aku telah gila. Tapi biarlah, itu adalah kenyataan yang ada. Mau bagaimana?


Ah, kau tau? Sering ku kubur poster-poster mu, majalah dimana kau terpampang dengan gagah dan tampan nya sebagai seorang Taemin yang di kenal dan terkenal… Tapi apa daya? Aku sudah sangat menginginkan mu, sangat ingin… Sampai sampai benda benda yang sudah ku buang itu, muncul lagi. Entah Ibu ku yang menaruhnya, Ayah ku yang menaruhnya, Adik ku yang menaruhnya… Semua membuat ku muak. Alasan mereka, sayang jika segala ‘sampah’ yang sudah ku beli ini di buang buang begitu saja.

Seperti yang kau lihat, Taemin… Jalan selalu terhalang ketika aku ingin mengubur mu sebelum perasaan ini menjadi sangat berlebihan, selebih sebelumnya. Kau tau? Aku takut. Karena apa?

Kau marah pada ku. Setiap aku mencoba untuk jauh dari khayalan gila tentang mu, kau tiba tiba muncul dengan muka yang sangat marah. Hey, itu sangat mengerikan!

Kau bilang pada ku, kau akan setia menemani kesendirian di dalam dunia yang terlalu sepi ini, selamanya. Tentu saja itu bohong. Taemin yang ada di hadapan ku saat itu hanya lah Taemin yang ku ‘buat’.

Ah, untuk apa aku takut pada nya? Dia hanya bayangan saja. Bahkan bukan bayangan asli dari seorang Lee Taemin. Mengapa aku harus ambil pusing?

Tiba tiba kau memegang tangan ku, Taemin. Apa yang kau lakukan?! Kau hanya khayalan ku saja! Tapi… Mengapa kau bisa menyentuh ku???… Aku benar benar tidak mengerti akan semua ini.
Aku lelah, tetapi kau terus saja berkata seolah olah kau adalah sebenar benarnya ‘Teman Hidup’ ku.


Kau BOHONG! Tentu saja KAU BOHONG, TAEMIN! PERGI SANA!

Aku terus gemetaran sambil menutup kedua telinga ku dari kata kata mematikannya itu.

“Aku ada untuk mu… Tenang lah… Aku bersama mu…”

Dan…

“Kita akan selalu bersama! Kita akan pergi dari dunia sepi mu dan kita akan menempati dunia baru yang kau ingin kan…..”

Dan…
“Kau dan aku akan tetap bersama sampai kapan pun! Kita juga akan punya malaikat kecil yang akan membuat kau dan aku bahagia selama nya… Percaya lah pada ku…..”

Lalu…

“Tolong… Berhenti lah menangis… Aku tidak kuat melihat mu seperti ini… Berhenti lah, ku mohon…”

Kemudian…

“Aku di cipta kan untuk mu… Jangan buang aku, ku mohon… Kita akan bahagia selalu! Tolong, percaya lah pada ku! Aku sayang pada mu! Kau teman ku dan aku adalah teman mu! Hey! Dengar kan aku!… DENGAR KAN AKU!!! HEY! TOLONG JANGAN BUANG AKU! AKU AKAN SELALU BERSAMA MU!!! AKU TIDAK AKAN PERNAH MENINGGALKAN MU SEPERTI YANG LALU LALU!!!!! Tolong… Tolong lah…”


Aku masih terus menangis sambil memeluk lutut ku. Dia bukan Taemin. BUKAN!

Aku meyakinkan diri ku, dan ia terus saja berceloteh agar aku mempercayainya. Tapi kali ini, aku tidak bisa. Maaf.

Aku pun menggeleng pada nya.

“Kau jahat… Aku kira kau baik… TERNYATA KAU JAHAT!”

Dan…

“AKU SUDAH BERJANJI! APA ITU MASIH KURANG UNTUK MU???! APA AKU SALAH SELAMA INI??? AKU YANG SELALU MENEMANI MU! AKU ADA DI SAAT KAU BUTUH! TAPI KINI KAU INGIN MEMBUANG KU…??!”

Aku mengangguk pada nya.

“Lalu mengapa kau ciptakan aku, hah…? Kau jahat sekali…”

Ia menangis. Cih, apakah bayangan punya perasaan? Aku tidak berpikir sampai situ.

“Padahal… Hik… Aku suka pada mu. Mengapa kini kau buang… Aku… Hik… Memang bukan manusia… Tapi… hh… Apa aku terlalu tidak berarti untuk mu setelah… Semua yang ku lakukan… 

Untuk mu… Kau… hh..h.. Jahat sekali… Uhh…”

Ia mengusap air mata nya. Ia terlihat begitu terpukul. Terlihat begitu sedih, sesedih di tinggalkan orang yang sangat berarti bagi nya.

Tapi, aku tetap pada pendirian ku. Aku ingin dia pergi dari hidup ku. Beserta khayalan khayalan tentang seorang Lee Taemin asli. Aku ingin mereka berdua pergi dari kehidupan ku. Aku ingin normal, kalau boleh bilang yang sebenarnya. Mereka itu cuma penganggu untuk pikiran ku.

Tapi, ini belum selesai. Ia mengerang. Menarik ku dan membuka jendela. Ia bersiap untuk terbang. 

Ah, sekali lagi itu hanya khayalan. Jika aku mau ia tidak bisa menarik dan membawa ku terbang, tentu aku pasti bisa. Dia kan ciptaan ku. Mudah saja.

Hati ku sudah memblokir berkali kali bayangan Taemin ini, tapi… Kenapa ia masih bisa menarik tangan ku…bahkan semakin kuat tarikkan nya.

Aku meronta ronta. Langsung saja aku berkeinginan untuk menghilangkannya segera, tapi sama sekali tidak ber-efek. Terus ku kuat kan hati ini biar bayangan ‘gila’ ini sesegera mungkin menghilang dari hadapan ku… Dan, yang terjadi malah lain.

Ia tidak pergi. Ia punya sayap. Ia akan terbang. Ia masih menarik ku kuat. Hampir aku terbawa oleh nya. Seketika, aku mendorong keras tubuh nya hingga terhempas, dan aku jatuh di balkon kamar ku. Aku segera masuk dan mengunci kaca jendela. Ia tidak mau kalah. Ia menggedor gedor kaca hingga ku lihat retakan mulai terukir di situ.

Aku pasrah, tapi aku tidak mundur. Satu satu nya saat ini adalah, ya, aku harus… amnesia sepertinya. Itu cara terbaik yang aku punya sekarang. Semoga ini berhasil!
Selamat tinggal, Lee Taemin.

Aku berusaha keras menjedotkan kening ku ke kayu penyanggah tempat tidur ku.

DUKK!!

Satu kali… masih belum.

DUKKK!!

Dua kali… belum juga.

DUKK!! DUKKK!!!

Tiga kali… Empat kali… mulai ku rasa kan darah segar turun perlahan dari kening yang ku tubrukkan ke kayu.

DUKK!! DUKKK!!!! DDUKKKK!!!!!!

Lima kali… Enam kali… Tujuh kali…

DDUAKKK!!!

Dan… Delapan kali… Aku tidak sadar kan diri.

Selesai sudah semua. Kini aku tertidur pulas dan akan terbangun sambil bertanya tanya polos serta kebingungan, dan semua orang di hadapan ku, sudah tidak ku kenali.
 
Akhirnya, aku bebas. Terbebas dari kesialan yang ku ciptakan sendiri. Sekarang aku merasa sangat senang dan tidak terbebani. Hahaha!

Selamat tinggal, Lee Taemin.

For The ‘Fake’ one and The REAL.

***FIN***





2 ♥♥♥:

Post a Comment

Your comment is just like oxygen!

 

©Copyright 2011 Taemin Forever | TNB